Bertempat di Kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjadjaran, Jatinangor, dilaksanakan kegiatan pelatihan penulisan kreatif dan majalah dinding. Pesertanya sendiri berasal dari siswa dan guru SMP-SMA yang ada di wilayah Sumedang. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 23 Februari 2013 pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB. Ada dua kelas pelatihan, yaitu pelatihan menulis untuk guru dan pelatihan majalah dinding untuk siswa. Pemateri untuk penulisan kreatif khusus guru dipandu oleh Edi Warsidi, salah seorang anggota Mitra Baraya yang sudah lama berkecimpung dalam dunia menulis; baik buku pelajaran, buku referensi, maupun buku fiksi. Penulis yang dikenal juga sebagai penulis artikel di berbagai media massa ini menyampaikan materi tentang manfaat juga trik dan tips menulis bagi guru. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Unpad dan Mitra Baraya.
Selanjutnya, di kelas lain dilaksanakan pelatihan pembuatan majalah dinding bagi siswa SMP dan SMA yang dipandu oleh Aminudin. Bentuk pelatihannya berupa pemberian materi dan praktik kerja langsung pembuatan majalah dinding. Antusiasme siswa dalam membuat majalah dinding ini sangat bagus. Mereka diberikan pelatihan terlebih dahulu mengenai gambaran majalah dinding sebagai langkah awal bagi siswa untuk bisa bergerak lebih jauh dalam dunia kreativitas menulis dan membuat media lain (misalnya buletin, majalah sekolah, atau penulisan fiksi dan nonfiksi). Kegiatan pelatihan ini juga disertai dengan pemberian sertifikat dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad kepada setiap peserta.

Waktu pelatihan yang memang tidak terlalu lama ini belum memuaskan seluruh siswa. Mereka berniat untuk melakukan pendalaman dengan pelatihan lebih lanjut di sekolahnya masing-masing pascakegiatan ini. Kegiatan di FIB Unpad ini hanya sekadar percikan awal. Ke depannya, diharapkan para siswa mampu lebih menggali potensi dirinya untuk kreatif dan eksis dalam dunia penulisan dalam ragam media. Malah, sebagian siswa mengharapkan tindak lanjut kegiatan ini bisa menghasilkan media lain yang bisa digarap swadaya, misalnya menerbitkan buletin, majalah, atau website sekolahnya masing-masing yang digarap serius. Dengan demikian, nama sekolah pun bisa lebih meluas dan dikenal dengan karya-karya tulis yang memenuhi standar penulisan dan layak diterbitkan.
0 Comments:
Posting Komentar